Rabu, 21 Maret 2012

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CEPATNYA PERKEMBANGAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI

Perkembangan teknologi semakin pesat dan cepat, khususnya teknologi informasi dan komunikasi. Hal ini membuat manusia bagaikan tak terpisah oleh jarak ruang dan waktu. Dengan perkembangan teknologi yang kian maju, manusia dapat membuat berbagai macam peralatan sebagai alat bantu dalam menjalankan berbagai aktivitas untuk mendukung produktifitas.
Manusia senantiasa hidup dalam perkembangan komunikasi. Perkembangan komunikasi menuntut manusia untuk terus mengejarnya agar mampu bersaing dengan manusia lain. Maka terciptalah teknologi yang merupakan buah dari perkembangan manusia yang semakin maju tersebut. Dengan teknologi, kehidupan manusia menjadi lebih mudah dan komunikasi semakin berkembang. Akibatnya manusia harus menciptakan teknologi baru untuk mengejar kemajuan komunikasi yang semakin cepat tersebut. Begitulah hubungan segitiga kemajuan jaman.
Teknologi untuk menunjang kemajuan komunikasi itu sendiri terus menerus bermunculan, diimplementasikan dalam bentuk alat-alat yang memudahkan kebutuhan manusia. Mulai dari peralatan komunikasi paling sederhana, yaitu komunikasi dari mulut ke mulut, sampai peralatan teknologi terbaru berupa serat optik. Selalu muncul alat-alat baru yang menggantikan teknologi yang lama, atau muncul sebagai benda yang benar-benar baru. Alat-alat tersebut digunakan manusia untuk saling bertukar informasi, yang kemudian diistilahkan sebagai suatu sistem komunikasi. Sistem tersebut meliputi segala aplikasi yang dimiliki oleh alat-alat tersebut, akibat-akibat yang ditimbulkan, penggunaannya dalam kehidupan dan pertukaran informasi itu sendiri.
Perkembangan teknologi komunikasi ini tentunya memberikan pengaruh pada struktur masyarakat. Semakin lama semakin terbangun suatu ketergantungan antara masyarakat, teknologi, dan informasi. Salah satunya adalah dengan munculnya kelas-kelas sosial. Jika pada zaman dulu kelas sosial lebih banyak dipengaruhi oleh faktor ekonomi, pendidikan, dan politik, kini kelas sosial ikut dipengaruhi oleh kemampuan seseorang menggunakan teknologi. Seseorang yang mampu menguasai teknologi akan mengungguli orang lain yang tidak cukup memiliki kemampuan tersebut.
Selain itu faktor lainnya, yaitu :
  1. Dalam kehidupan kita dimasa mendatang, sektor teknologi informasi dan telekomunikasi merupakan sektor yang paling dominan. Siapa saja yang menguasai teknologi ini, maka dia akan menjadi pemimpin dalam dunianya. Teknologi informasi banyak berperan dalam bidang-bidang antara lain :Bidang pendidikan(e-education).Globalisasi telah memicu kecenderungan pergeseran dalam dunia pendidikan dari pendidikan tatap muka yang konvensional ke arah pendidikan yang lebih terbuka (Mukhopadhyay M., 1995). Sebagai contoh kita melihat di Perancis proyek “Flexible Learnin”. Hal ini mengingatkan pada ramalan Ivan Illich awal tahun 70-an tentang “Pendidikan tanpa sekolah (Deschooling Socieiy)” yang secara ekstrimnya guru tidak lagi diperlukan.Bishop G. (1989) meramalkan bahwa pendidikan masa mendatang akan bersifat luwes (flexible), terbuka, dan dapat diakses oleh siapapun juga yang memerlukan tanpa pandang faktor jenis, usia, maupun pengalaman pendidikan sebelumnya.

  1. E-government mengacu pada penggunaan teknologi informasi oleh pemerintahan, seperti menggunakan intranet dan internet, yang mempunyai kemampuan menghubungkan keperluan penduduk, bisnis, dan kegiatan lainnya. Bisa merupakan suatu proses transaksi bisnis antara publik dengan pemerintah melalui sistem otomasi dan jaringan internet, lebih umum lagi dikenal sebagai world wide web. Pada intinya e-government adalah penggunaan teknologi informasi yang dapat meningkatkan hubungan antara pemerintah dan pihak-pihak lain. penggunaan teknologi informasi ini kemudian menghasilkan hubungan bentuk baru seperti: G2C (Governmet to Citizen), G2B (Government to Business), dan G2G (Government to Government).
  2. Globalisasi juga membawa damapak yang signifikan pada perkembangan teknologi komunikai dan informasi. Hal ini membuat kesempatan untuk memperoleh iptek baru menjadi lebih besar. Namun, untuk dapat meningkatkan kemampuan ini, perlu dibangun daya adaptasi, asimilasi, dan kreativitas masyarakat yang kompatibel dengan persyaratan-persyaratan yang dibutuhkan untuk tumbuhnya dan berkembangnya iptek dalam masyarakat dan bangsa indonesia. Oleh karena itu, persoalan yang fundamental adalah meningkatkan kemampuan (capability) individu dan masyarakat indonesia secara keseluruhan untuk beradaptasi, berasimilasi, dan berinovasi dalam bidang iptek.
  3. kemajuan dalam iptek ini akan sangat ditentukan oleh keberadaan kebudayaan yang menghidupkan dan mendukung semangat untuk mengeksplorasi dunia yang belum diketahui itu. Dan inilah yang dinamakan “melakukan penelitian atau meneliti” Hal ikhwal penelitian ini biasanya disebut riset. Dipandang dari sudut budaya, perkembangan iptek suatu masyarakat atau suatu bangsa dapat dijelaskan dalam hubungannya dengan faktor-faktor berikut :
·         Pertama, konstelasi nilai-nilai dalam masyarakat atau bangsa dan komitmen masyarakat secara keseluruhan yang menyalurkan motivasi untuk mendukung, menyakini, atau menerapkan iptek dalam pelbagai derajat serta jenis penggunaannya.
·         Kedua, kemampuan sistem iptek nasional dalam menghasilkan dan memasarkan hasil-hasil penelitiannya serta mendorong penerapannya secara efesien dan efektif dalam seluruh bidang kehidupan.
·         Ketiga, struktur lembaga-lembaga yang bergerak di bidang iptek yang menjembatani proses kreatif dan inovatif para penelitinya.
·         Sampai sejauh mana peneliti dan pekerjaan meneliti merupakan suatu profesi penting adalah produk dari suatu kebudayaan. Meneliti itu sendiri memiliki tradisi tersendiri sehingga tanpa adanya tradisi itu, peneliti dan kegiatan meneliti dipandang sebagai profesi dan aktivitas yang sama dengan jenis pekerjaan lain. Tradisi meneliti melembaga di negara-negara maju, salah satu ciri tradisi tersebut adalah kehidupan dunia penelitian dan pemanfaatan hasil-hasil penelitian untuk mencapai tingkat efesien dan efektivitas dalam memanfaatan sumberdaya yang langka dalam segala bentuk kehidupan umat manusia. Tradisi yang berkembang di kalangan mereka tiada henti-hentinya menuntut dihasilkannya produk atau proses baru yang lebih baik dan lebih murah.

Dalam konteks budaya seperti itu, peran dan fungsi peneliti serta profesi lainnya dalam bidang iptek telah secara riil mendapat tempat yang terhormat dalam masyarakat dan negara. Sekali peran dan fungsi tersebut melembaga, maka iptek memiliki potensi untuk berkembang, mengingat dengan melembaganya tradisi tersebut akan terwujud sekelompok masyarakat yang secara riil memiliki profesi di bidang iptek.
Persoalan mendasar dalam hal ini bukanlah ada atau tidak adanya organisasi secara legal formal, tetapi apakah telah tumbuh dan berkembang organisasi dengan semangat serta perilakunya yang sesuai dengan persyaratan-persyaratan untuk tumbuh dan berkembangnya suatu kehidupan akdemis sebagai landasan berkembangnya iptek. Oleh karena itu, perlu dilakukan otokritik dan evaluasi secara jujur, objektif dan terbuka, tetapi tetap berlapang dada terhadap apa-apa yang telah dilakukan dalam bidang organisasi organisasi iptek ini. Sekarang adalah waktu yang sangat tepat untuk melakukannya, sebelum kita terlambat, dalam rangka mengahadapi globalisasi dewasa ini.